Senin, 27 Desember 2010

TIMNAS INDONESIA

Tim nasional
sepak bola
Indonesia
Indonesia
Julukan Merah Putih, Garuda
Asosiasi Persatuan Sepak Bola
Seluruh Indonesia
Konfederasi AFC (Asia)
Pelatih Alfred Riedl
Asisten Pelatih Widodo C Putro
Wolfgang Pikal
Kapten Bambang Pamungkas
Penampilan
terbanyak Bambang Pamungkas (72)
Pencetak gol
terbanyak Bambang Pamungkas (34)
Kode FIFA IDN
Peringkat FIFA 127
Peringkat FIFA
tertinggi 76 (September 1998)
Peringkat FIFA
terendah 153 (Desember 1995,
Desember 2006 dan Juli
2008)
Peringkat Elo 129
Peringkat Elo
tertinggi 35 (November 1969)
Peringkat Elo
terendah 155 (4 Desember 1995)
 
Kostum kandang
 
Kostum tandang
Pertandingan
internasional pertama
Hindia-Belanda 7–1
Jepang
(Manila, Filipina; 13 Mei,
1934)
Kemenangan terbesar
Indonesia 13 - 1
Filipina
(Jakarta, Indonesia; 23
Desember 2002)
Kekalahan terbesar
Denmark 9 - 0
Indonesia
(Kopenhagen, Denmark; 3
September 1974)
Piala Dunia
Penampilan 1 (Pertama kali pada 1938)
Hasil terbaik Babak 1 (1938, sebagai
Hindia-Belanda)
Piala Asia
Penampilan 4 (Pertama kali pada 1996)
Hasil terbaik Babak 1 (1996, 2000,
2004, 2007)
Tim nasional sepak
bola Indonesia memiliki
kebanggaan tersendiri,
menjadi tim Asia pertama
yang berpartisipasi di Piala
Dunia FIFA pada tahun
1938. Saat itu mereka
masih membawa nama
Hindia Belanda dan kalah
6-0 dari Hongaria, yang
hingga kini menjadi satu-
satunya pertandingan
mereka di turnamen final
Piala Dunia. Indonesia,
meski merupakan negara
dengan jumlah penduduk
yang sangat besar, tidak
termasuk jajaran tim-tim
terkuat di AFC.
Di kancah Asia Tenggara
sekalipun, Indonesia
belum pernah berhasil
menjadi juara Piala AFF
(dulu disebut Piala Tiger).
Prestasi tertinggi
Indonesia hanyalah
tempat kedua di tahun
2000, 2002, dan 2005. Di
ajang SEA Games pun
Indonesia jarang meraih
medali emas, yang
terakhir diraih tahun 1991.
Di kancah Piala Asia,
Indonesia meraih
kemenangan pertama
pada tahun 2004 di China
setelah menaklukkan
Qatar 2-1. Yang kedua
diraih ketika mengalahkan
Bahrain dengan skor yang
sama tahun 2007, saat
menjadi tuan rumah
turnamen bersama
Malaysia, Thailand, dan
Vietnam.
Kostum
Kostum tim nasional
Indonesia tidak hanya
merah-putih sebab ada
juga putih-putih, biru-
putih, dan hijau-putih.
Menurut Bob Hippy, yang
ikut memperkuat timnas
sejak tahun 1962 hingga
1974, kostum Indonesia
dengan warna selain
merah-putih itu muncul
ketika PSSI
mempersiapkan dua tim
untuk Asian Games
IV- 1962, Jakarta.
Saat itu ada dua tim yang
diasuh pelatih asal
Yugoslavia, Toni
Pogacnic, yakni PSSI
Banteng dan PSSI Garuda.
Yang Banteng, yang terdiri
dari pemain senior saat
itu, seperti M. Zaelan,
Djamiat Dalhar, dan Tan
Liong Houw, selain
menggunakan kostum
merah-putih juga punya
kostum hijau-putih.
Sedangkan tim Garuda,
yang antara lain diperkuat
Omo, Anjik Ali Nurdin,
dan Ipong Silalahi juga
dilengkapi kostum biru-
putih. Tetapi, setelah
terungkap kasus suap
yang dikenal dengan
"Skandal Senayan",
sebelum Asian Games
IV-1962, pengurus PSSI
hanya membuat satu
timnas. Itu sebabnya, di
Asian Games IV-1962,
PSSI sama sekali tidak
mampu berbuat apa-apa
karena kemudian kedua
tim itu dirombak.
Selanjutnya digunakan tim
campuran di Asian
Games.
Mulyadi (Fan Tek Fong),
asisten pelatih klub UMS,
yang memperkuat timnas
mulai tahun 1964 hingga
1972, menjelaskan bahwa
setelah dari era Asian
Games, sepanjang
perjalanan timnas hingga
tahun 1970-an, PSSI
hanya mengenal kostum
merah-putih dan putih-
putih. Begitu juga ketika
timnas melakukan
perjalanan untuk
bertanding di sejumlah
negara di Eropa pada
tahun 1965. Saat itu setiap
kali bermain, kita hanya
menggunakan merah-
putih dan putih-putih
dengan gambar Garuda
yang besar di bagian dada
hingga ke perut. Seragam
hijau-putih kembali
digunakan saat
mempersiapkan
kesebelasan pra-
Olimpiade 1976, dan
kemudian digunakan pada
arena SEA Games XI-1981
Manila. "Begitu juga ketika
Indonesia bermain di
Thailand, di mana saat itu
Indonesia menjadi
runner-up Kings Cup
1981," kata Ronny
Pattinasarani yang
memperkuat PSSI tahun
1970-1985.
Di Piala Asia 2007 yang
digelar mulai 8 Juli hingga
Minggu 29 Juli, Nike juga
telah mendesain kostum
tim nasional Indonesia,
tetapi kali ini bukan hijau-
putih, melainkan putih-
hijau. Tentu tetap dengan
detail yang sama, seperti
Garuda yang selalu
bertengger di dada.
Sejarah
Indonesia di
Piala Dunia FIFA
Pemain Hindia Belanda di
Piala Dunia 1938
Indonesia pada tahun
1938 (di masa penjajahan
Belanda) sempat lolos dan
ikut bertanding di Piala
Dunia 1938. Waktu itu Tim
Indonesia di bawah nama
Dutch East Indies (Hindia
Belanda), peserta dari Asia
yang pertama kali lolos ke
Piala Dunia. Indonesia
tampil mewakili zona Asia
di kualifikasi grup 12. Grup
kualifikasi Asia untuk Piala
Dunia 1938 hanya terdiri
dari 2 negara, Indonesia
(Hindia Belanda) dan
Jepang karena saat itu
dunia sepak bola Asia
memang hampir tidak
ada. Namun, Indonesia
akhirnya lolos ke final Piala
Dunia 1938 tanpa harus
menyepak bola setelah
Jepang mundur dari
babak kualifikasi karena
sedang berperang dengan
Cina.
Pada tahun 1930-an, di
Indonesia berdiri tiga
organisasi sepak bola
berdasarkan suku bangsa,
yaitu Nederlandsch
Indische Voetbal Bond
(NIVB)yang lalu berganti
nama menjadi
Nederlandsch Indische
Voetbal Unie ( NIVU) di
tahun 1936 milik bangsa
Belanda, Hwa Nan Voetbal
Bond (HNVB) punya
bangsa Tionghoa, dan
Persatoean Sepakraga
Seloeroeh Indonesia
( PSSI) milik orang
Indonesia. Nederlandsch
Indische Voetbal Bond
(NIVB) sebuah organisasi
sepak bola orang-orang
Belanda di Hindia
Belandamenaruh hormat
kepada Persatoean
Sepakraga Seloeroeh
Indonesia ( PSSI) lantaran
Soerabajasche
Indonesische Voetbal
Bond (SIVB)yang
memakai bintang-bintang
dari NIVBkalah dengan
skor 2-1 lawan
Voetbalbond Indonesia
Jacatra (VIJ)salah satu klub
anggota PSSIdalam
sebuah ajang kompetisi
PSSI ke III pada 1933 di
Surabaya.
NIVU yang semula
memandang sebelah
mata PSSI akhirnya
mengajak bekerjasama.
Kerjasama tersebut
ditandai dengan
penandatanganan
Gentlemen ’s Agreement
pada 15 Januari 1937.
Pascapersetujuan
perjanjian ini, berarti
secara de facto dan de
jure Belanda mengakui
PSSI. Perjanjian itu juga
menegaskan bahwa PSSI
dan NIVU menjadi pucuk
organisasi sepak bola di
Hindia Belanda. Salah satu
butir di dalam perjanjian
itu juga berisi soal tim
untuk dikirim ke Piala
Dunia, dimana dilakukan
pertandingan antara tim
bentukan NIVU melawan
tim bentukan PSSI
sebelum diberangkatkan
ke Piala Dunia (semacam
seleksi tim). Tapi NIVU
melanggar perjanjian dan
memberangkatkan tim
bentukannya. NIVU
melakukan hal tersebut
karena tak mau kehilangan
muka, sebab PSSI pada
masa itu memiliki tim
yang kuat. Dalam
pertandingan
internasional, PSSI
membuktikannya. Pada 7
Agustus 1937 tim yang
beranggotakan, di
antaranya Maladi, Djawad,
Moestaram, Sardjan,
berhasil menahan imbang
2-2 tim Nan Hwa dari Cina
di Gelanggang Union,
Semarang. Padahal Nan
Hwa pernah menyikat
kesebelasan Belanda
dengan skor 4-0. Dari sini
kedigdayaan tim PSSI
mulai kesohor.
Atas tindakan sepihak dari
NIVU ini, Soeratin, ketua
PSSI yang juga aktivis
gerakan nasionalisme
Indonesia,sangat geram.
Ia menolak memakai
nama NIVU. Alasannnya,
kalau NIVU diberikan hak,
maka komposisi materi
pemain akan dipenuhi
orang-orang Belanda. Tapi
FIFA mengakui NIVU
sebagai perwakilan dari
Hindia Belanda. Akhirnya
PSSI membatalkan secara
sepihak perjanjian
Gentlemen ’s Agreement
saat Kongres di Solo pada
1938.
Maka sejarah mencatat
mereka yang berangkat ke
Piala Dunia Perancis 1938
mayoritas orang Belanda.
Mereka yang terpilih untuk
berlaga di Perancis, yaitu
Bing Mo Heng (kiper),
Herman Zommers, Franz
Meeng, Isaac Pattiwael,
Frans Pede Hukom, Hans
Taihattu, Pan Hong Tjien,
Jack Sammuels, Suwarte
Soedermadji, Anwar
Sutan, dan Achmad Nawir
(kapten). Mereka diasuh
oleh pelatih sekaligus
ketua NIVU, Johannes
Mastenbroek. Mo Heng,
Nawir, Soedarmadji
adalah pemain-pemain
pribumi yang berhasil
memperkuat kesebelasan
Hindia Belanda, tetapi
bertanding di bawah
bendera kerajaan
Nederland. [1]
Pertandingan melawan
Hongaria
Pada 5 Juni 1938, sejarah
mencatat pembantaian
tim Hungaria terhadap
Hindia Belanda. Mereka
bermain di Stadiun
Velodrome Municipal,
Reims, Perancis. Sekitar
10.000 penonton hadir
menyaksikan
pertandingan ini. Sebelum
bertanding, para pemain
mendengarkan lagu
kebangsaan masing-
masing. Kesebelasan
Hindia Belanda
mendengarkan lagu
kebangsaan Belanda Het
Wilhelmus. Karena
perbedaan tinggi tubuh
yang begitu mencolok,
walikota Reims
menyebutnya, "saya
seperti melihat 22 atlet
Hungaria dikerubungi oleh
11 kurcaci."
Meski strategi tak bisa
dibilang buruk, tapi Tim
Hindia Belanda tak dapat
berbuat banyak. Pada
menit ke-13, jala di
gawang Mo Heng
bergetar oleh tembakan
penyerang Hongaria
Vilmos Kohut. Lalu hujan
gol berlangsung di menit
ke-15, 28, dan 35. Babak
pertama berakhir 4-0.
Nasib Tim Hindia Belanda
tamat pada babak kedua,
dengan skor akhir 0-6.
Pada saat itu Piala Dunia
memakai sistem knock-
out.
Meskipun kalah telak, surat
kabar dalam negeri, Sin
Po, memberikan
apresiasinya pada terbitan
mereka, edisi 7 Juni 1938
dengan menampilkan
headline: "Indonesia-
Hongarije 0-6, Kalah
Sasoedahnja Kasi
Perlawanan Gagah".[2]
Rekor Turnamen
Rekor Penampilan di
Piala Dunia FIFA
Rekor Penampilan di
Piala Dunia FIFA
Tuan
Rumah /
Tahun
Hasil Posisi M S K GM GK
1930 Tidak Ikut - - - - - -
1934 Tidak Ikut - - - - - -
1938 Babak 1 (sebagai
Hindia Belanda) 14 0 0 1 0 6
1950 Mengundurkan diri - - - - - -
1954 Tidak Ikut - - - - - -
1958 Mengundurkan diri
selama kualifikasi - - - - - -
1962 Mengundurkan diri - - - - - -
1966
sampai
1970
Tidak Ikut - - - - - -
1974
sampai
2010
Tidak lolos kualifikasi
Asia - - - - - -
2014 Belum
Diselenggarakan
2018 Belum
Diselenggarakan
2022 Belum
Diselenggarakan
Total 1/19 Round
1 0 0 1 0 6
Sejarah final Piala
Dunia FIFA 1938
Tahun Babak Nilai Hasil
1938 Babak 1 Hindia-Belanda 0 –
6 Hongaria Kalah
Sejarah Tim Nasional
di Piala Asia AFC
Tahun Hasil Poin M S K GM GK
1956 Tidak ikut - - - - - -
1960 Tidak ikut - - - - - -
1964 Tidak ikut - - - - - -
1968 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
1972 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
1976 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
1980 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
1984 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
1988 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
1992 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
1996 Babak 1 1 0 1 2 4 8
2000 Babak 1 1 0 1 2 0 7
2004 Babak 1 3 1 0 2 3 9
2007 Babak 1 3 1 0 2 3 4
2011 Tidak lolos kualifikasi - - - -
Total Terbaik: Babak 1 8 2 2 8 10 28
Sejarah Tim Nasional
di Piala AFF
Tahun Prestasi
1996 Peringkat 4
1998 Peringkat 3
2000 Runner-up
2002 Runner-up
2004 Runner-up
2007 Babak penyisihan grup
2008 Semifinal
2010
Susunan Tim
Nasional Senior
Skuad AFF Suzuki Cup
2010
Manajer: Andi Darussalam
Pelatih: Alfred Riedl
Asisten Pelatih: Wolfgang
Pikal , Widodo C
Putra
Pelatih Kiper: Edi Harto
Fisioterapis: Mathias Ibo
No. Posisi Pemain Tanggal
Lahir (Usia) Penampilan Gol Klub
1 GK Markus Haris
Maulana 14 Maret
1981
(umur 29)
31 0 Persib
Bandung
12 GK Ferry Rotinsulu 28
Desember
1982
(umur 27)
3 0 Sriwijaya FC
23 GK Kurnia Meiga
Hermansyah 7 Mei 1990
(umur 20) 0 0 Arema FC
2 DF Mohammad
Nasuha 15
September
1984
(umur 26)
11 0 Persija
Jakarta
3 DF Zulkifly Syukur 3 Mei 1984
(umur 26) 8 0 Arema FC
5 DF Maman
Abdurrahman 12 Mei 1982
(umur 28) 48 2 Persib
Bandung
7 DF Benny Wahyudi 20 Maret
1986
(umur 24)
5 0 Arema FC
22 DF Muhammad
Ridwan 8 Juni 1980
(umur 30) 40 5 Sriwijaya FC
26 DF Muhammad
Roby 12
September
1985
(umur 25)
14 0 Persisam
Putra Samarinda
23 DF Hamka Hamzah 29 Januari
1984
(umur 26)
15 0 Persipura
Jayapura
29 DF Yesaya Desnam 25 Juni 1985
(umur 25) 1 0 Persiwa
Wamena
6 MF Tony Sucipto 12 Februari
1986
(umur 24)
5 1 Persija
Jakarta
8 MF Eka Ramdani 18 Juni 1984
(umur 26) 20 1 Persib
Bandung
10 MF Oktovianus
Maniani 10 Oktober
1990
(umur 20)
10 3 Sriwijaya FC
14 MF Arif Suyono 3 Januari
1984
(umur 26)
20 4 Sriwijaya FC
15 MF Firman Utina
(Kapten) 15
Desember
1981
(umur 29)
43 6 Sriwijaya FC
19 MF Ahmad Bustomi 13 Juli 1985
(umur 25) 10 0 Arema FC
17 FW Irfan Bachdim 11 Agustus
1988
(umur 22)
7 2 Persema
Malang
9 FW Christian
González 30 Agustus
1976
(umur 34)
8 6 Persib
Bandung
20 FW Bambang
Pamungkas 10 Juni 1980
(umur 30) 75 34 Persija
Jakarta
21 FW Yongki Aribowo 23
November
1989
(umur 21)
6 2 Arema FC
11 FW Johan Juansyah 25 Oktober
1988
(umur 22)
1 0 Persijap
Jepara
Penampilan dan gol akurat
per 27 Desember 2010
Susunan tim nasional saat
ini [1]
Susunan Tim
Nasional U-23
Tim Utama
Pelatih: Alfred Riedl
No. Pos. Nama Tanggal lahir
(Usia) Penampilan Klub
1 GK Kurnia Meiga
Hermansyah 7 Mei 1990 4 Arema
Indonesia
12 GK Johan Angga
Kesuma 29 Desember
1989 0 Persijap
Jepara
4 DF Wildansyah 2 Januari 1987 0 Persib
Bandung
5 DF Djayusman Triasdi 22 Agustus
1989 5 PSM Makasar
6 DF David Laly 6 November
1991 0 Persipura
Jayapura
13 DF Achmad Jufriyanto 7 Februari
1987 12 Sriwijaya FC
14 DF Irfan Raditya 11 Juni 1988 0 Arema
Indonesia
21 DF Elvis Nelson Anes 28 Maret 1988 0 Persija Jakarta
8 MF Egi Melgiansyah 4 September
1990 15 Pelita Jaya
18 MF Swandika Gumilang 28 November
1993 0 A.S. Roma
19 MF Imanuel Wanggai 23 Februari
1988 12 Persipura
Jayapura
25 MF Dendi Santoso 12 Februari
1990 0 Arema
Indonesia
3 FW Andik Vermansyah 23 November
1991 0 Persebaya
Surabaya(LPI)
7 FW Boaz Salossa 1 Maret 1986 23 Persipura
Jayapura
12 FW Jajang Mulyana 23 Oktober
1988 9 Pelita Jaya
19 FW Dede Hugo
Kunarko 4 Desember
1987 0 PSBI Blitar
25 FW Harmoko 6 Maret 1989 0 Persekam
Daftar Pelatih
Tim Nasional
Indonesia
Period Coach
1938 Johannes Christoffel
van Mastenbroek
1951-1953 Choo Seng Quee
1954-1964 Antun Pogačnik
1966-1970 E.A. Mangindaan
1970 Endang Witarsa
1971-1972 Yusuf Balik
1972-1974 Suwardi Arland
1974-1975 Aang Witarsa
1975-1976 Wiel Coerver
1976-1978 Suwardi Arland
1978-1979 Frans Van Balkom
1979-1980 Marek Janota
1980-1981 Bernd Fischer
1981-1982 Harry Tjong
1982-1983 Sinyo Aliandoe
1983-1984 M. Basri, Iswadi
Idris dan Abdul Kadir
1985-1987 Bertje Matulapelwa
1987 Sinyo Aliandoe
1987-1991 Anatoli Polosin
1991-1993 Ivan Toplak
1993-1995 Romano Mattè
1995-1996 Danurwindo
1996-1997 Henk Wullems
1998 Sudibyo
1999 Bernard Schum
1999-2000 Nandar Iskandar
2000-2001 Benny Dollo
2002-2004 Ivan Venkov Kolev
2004-2007 Peter Withe
2007 Ivan Venkov Kolev
2008-2010 Benny Dollo
2010- Alfred Riedl
Pemain Terkenal
Achmad Nawir
Aji Santoso
Anjas Asmara
Ansyari Lubis
Bambang Nurdiansyah
Bambang Pamungkas
Bima Sakti Tukiman
Boaz Salossa
Budi Sudarsono
Charis Yulianto
Cris Yarangga
Eduard Ivakdalam
Firman Utina
Hendro Kartiko
Herry Kiswanto
Ismed Sofyan
Iswadi Idris
Jendry Pitoy
Kurniawan Dwi Yulianto
Lukman Santoso
Maman Abdurrahman
Marzuki Nyakmad
Muhammad Ilham
Muhammad Ridwan
Mulyadi
Ponaryo Astaman
Ponirin Mekka
Ricky Yacob
Risdianto
Robby Darwis
Roni Paslah
Ronny Pattinasarani
Rully Nere
Sain Irmis
Syamsul Bachri
Chaeruddin
Tan Liong Houw
Widodo Cahyono Putro
Yacob Sihasale
M. Mardhi Nugroho
Ramang
Javier Van Dana
Ronny Paslah
Johannes Auri
Zulkarnaen Lubis
Referensi
1. ^ Mimpi Manis Piala Dunia
1938, Kompasiana.com
2. ^ Kisah Indonesia di Piala
Dunia, Vivanews.com
Pranala luar
Situs Resmi
Indonesia di FIFA
Media Supporter
Indonesia
Sepak
bola di Indonesia
Persatuan Sepak Bola
Seluruh Indonesia
Tim nasional
Senior · Wanita senior ·
U-23 · U-21 · U-19 · U-17 ·
U-16 · SAD · Futsal senior ·
Futsal wanita senior
Kompetisi liga
Liga Indonesia (Liga Super
(U-21) · Divisi Utama ·
Divisi Satu · Divisi Dua ·
Divisi Tiga) · Liga Primer
Indonesia · Liga Futsal
Indonesia
Kompetisi piala
Piala Indonesia · Piala
Soeratin · Community
Shield · Inter Island Cup
Kompetisi tidak aktif
Galatama · Perserikatan ·
Piala Galatama · Piala
Kemerdekaan
Lain-lain
PT Liga Indonesia ·
Kejurnas Wanita · Perang
Bintang
Daftar klub · Daftar
stadion · Daftar kompetisi
Skuat
Hindia Belanda – Piala
Dunia FIFA 1938
MF Anwar • FW Van
Beusekom • MF Bing •
?? Dorst • MF Faulhaber •
GK Harting • DF Hu Kon •
DF Kolle • MF Meeng •
MF Nawir •
FW Pattiwael •
DF Samuels •
FW Soedarmadji •
FW Taihuttu •
FW Tan H. D. •
GK Tan M. H. •
FW Tan S. H. •
FW Teilherber •
FW Telwe •
MF Van Den Burgh •
FW Zomers •
Pelatih: Mastenbroek
Skuat
Indonesia pada Piala
Asia AFC 2007
1 Pitoy • 2 Ridwan • 3 Iba •
4 Salampessy •
5 Abdurrahman •
6 Yulianto • 7 Ramdani •
8 Aiboy • 9 Panggabean •
11 Astaman •
12 Rotinsulu •
13 Sudarsono •
14 Sofyan • 15 Utina •
16 Chaeruddin • 17 Atep •
19 Arief • 20 Pamungkas •
21 Saputra • 22 Supardi •
23 Horison •
27 Amiruddin •
28 Jufrianto • Pelatih: Kolev
Skuat
Indonesia pada Piala
Suzuki AFF 2008
1 Horison • 2 Roby •
3 Iba • 5 Mochtar •
6 Yulianto • 8 Aiboy •
9 Musafri • 10 Aliyudin •
11 Astaman •
12 Rotinsulu •
13 Sudarsono •
14 Sofyan • 15 Utina •
16 Chaeruddin • 17 Ilham •
19 Suyono •
20 Pamungkas • 25 Ali •
25 Aras • 30 Arianto •
Pelatih: Bendol
Tim
nasional sepak bola
Indonesia – Pelatih
van Mastenbroek (1938) ·
Quee (1951–1953) ·
Pogačnik (1954–1964) ·
Mangindaan (1966–1970) ·
E.Witarsa (1970) · Balik
(1971–1972) · Arland
(1972–1974) · A.Witarsa
(1974–1978) · Coerver
(1975–1976) · Arland
(1976–1978) · van Balkom
(1978–1979) · Janota
(1979–1980) · Fischer
(1980–1981) · Tjong (1981–
1982) · Aliandoe (1982–
1983) · Basri, Idris and
Kadir (1983–1984) ·
Matulapelwa (1985–1987) ·
Aliandoe (1987) · Polosin
(1987–1991) · Toplak
(1991–1993) · Matte (1993–
1995) · Danurwindo
(1995–1996) · Wullems
(1996–1997) · Bahalwan
(1998) · Schumm (1999) ·
Iskandar (1999–2000) ·
Bendol (2000–2001) ·
Kolev (2002–2004) ·
Withe (2004–2007) ·
karteker Nurdiansyah
(2005) · Kolev (2007) ·
Bendol (2008–2010) · Riedl
(2010–sekarang) ·
Tim
nasional sepak bola
Asia (AFC)
Afganistan · Arab Saudi ·
Australia · Bahrain ·
Bangladesh · Bhutan ·
Brunei · Cina · Filipina ·
Guam · Hong Kong* ·
India · Indonesia · Irak ·
Iran · Jepang · Kamboja ·
Kirgizstan · Korea Selatan ·
Korea Utara · Kuwait ·
Laos · Lebanon · Makau* ·
Maladewa · Malaysia ·
Kepulauan Mariana Utara† ·
Mongolia · Myanmar ·
Nepal · Oman · Pakistan ·
Palestina · Qatar ·
Singapura · Sri Lanka ·
Suriah · Taiwan ·
Tajikistan · Thailand ·
Timor Leste ·
Turkmenistan · Uni Emirat
Arab · Uzbekistan ·
Vietnam · Yaman ·
Yordania
† Anggota sementara -
Bukan anggota FIFA; FIFA
dan AFC menggunakan
nama Hong Kong dan
Makau; EAFF
menggunakan nama
Hong Kong, Cina dan
Makau, Cina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar